Latest News

'

Tiga Imam Keuskupan Purwokerto Ditahbiskan

     Tiga calon imam diosesan Purwokerto ditahbiskan oleh Mgr Christophorus Tri Harsono menjadi imam pada hari Rabu, 31 Juli 2019. Bertempat di gereja Hati Kudus Yesus Tegal, ketiganya siap menjadi pelayan yang rendah hati.   
      Dengan tema "Rendahkanlah dirimu di tangan Tuhan yang kuat "(1Ptr 5:6), ketiganya siap menerima perutusan. Rm Markus Juhas Irawan, menerima tugas di paroki Hati Kudus Yesus Tegal, Rm Fikalis Rendy Aktor menjalani tugas perutusan di paroki Limpung dan Rm Carolus Andi Kurniawan bertugas di paroki Brebes. 
          Dipilihnya paroki HKY Tegal menjadi pertimbangan mengingat paroki ini memasuki usia ke-92 th dan agar umat makin mengenal perayaan tahbisan dan sekaligus menjadi ajang promosi buat kaum muda untuk terlibat dalam pelayanan. Selain itu terbangun relasi dengan komunitas kultural dan agama lain mengintegrasikan bahwa kedamaian di tengah masyarakat menjadi semangat yang perlu dihidupi oleh para imam baru. Mereka semua akan terjun melayani umat yang tidak hanya dari kalangan sendiri melainkan juga kalangan luas. 
            Beberapa hari menjelang tahbisan imam ini, panitia telah menyiapkan berbagai keperluan untuk penyelenggaraan tahbisan yang belum tentu terjadi untuk waktu yang dekat.  Lalu apa saja yang dilakukan di paroki? 
a. Doa Menjelang Tahbisan imam dilaksanakan selama 9 hari berturut-turut dalam perayaan ekaristi harian atau minggun dan dalam kelompok-kelompok umat atau  panitia  tahbisan. Doa ini mulai sejak hari Minggu 21 Juli dan berakhir Senin, 29 Juli. 

b. Kerjabakti Gereja. Kerjabakti spontan guna membersihkan halaman gereja dan sekitarnya. Kerja bakti ini murni persembahan umat sebab tidak ada kewajiban atau jatah tiap lingkungan untuk mengirimkan anggotanya guna mengikuti kerja bakti. 

c. Perayaan Ekaristi Panitia dan Rapat terakhir. Menjelang pelaksanaan tahbisan, dilaksanakan pula doa khusus dalam perayaan ekaristi bersama semua panitia dan semua yang telibat dalam tahbisan baik petugas kor, putra altar, amongtamu/ tatib, perlengkapan, dll. Perayaan ekaristi dilakukan pada hari Minggu, 28 Juli pk 11.00 dilanjutkan pertemuan untuk penjelasan akhir mengenai seluk beluk seputar tahbisan imam.  Sekaligus pada saat itu pengecekan terakhir dan pengerjaan apa yang diperlukan seperti pengepakan buku-buku, suvenir, kursi dan perkap lainnya. 

d. Penyiapan Streaming Tahbisan. Meski tidak direncanakan sejak awal, namun atas kerinduan untuk dapat mengabadikan momen penting dipikirkanlah streaming tahbisan. Bagian mulmed serta dibantu oleh Rm Danang merancang persiapan tersebut serta mengujicoba dan menggunakan koneksi internet yang cepat. Penambahan alat dan sarana ini melibatkan berbagai pihak yang rupanya secara spontan mendukung kebutuhan ini. 

e. Glator dan Glaber. Dua hari menjelang tahbisan imam, karena melibatkan para frater projo Purwokerto maka dilakukan latihan. Sejak minggu malam para frater sudah mulai latihan tata gerak, lalu senin malam dilanjutkan dengan petugas liturgi lain dan selasa malam bersama dengan keluarga para calon imam, gladi dilakukan.  Hari-hari menjelang ini pula, kesiapan tempat baik untuk keperluan ramah tamah para imam di pastoran, keluarga neomis di aula paroki dan seluruh umat lain di aula SD Pius. Selain itu pula diinformasikan kepada para romo dan umat untuk pengaturan rute parkir kendaraan yang pada saat pelaksaanaan melibatkan Dishub, polres dan banser, dll. 

Bapak Uskup yang didampingi oleh Rm Yeppi Emanuelle selaku delegatus formationis Keuskupan Purwokerto dan Rm Agustinus Dwiyantoro, selaku pastor paroki HKY,  menegaskan bahwa menjadi imam memperjuangkan apa yang "TER" yaitu Tertajam yaitu lidah agar dapat digunakan untuk mewartakan Kabar Gembira serta doa dan kotbah.  TERjauh yaitu masa lalu, agar para imam melupakan masa lalu dan tidak mengulang-gulang  bahkan dendam. Selanjutnya, TERbesar yaitu hawanafsu agar mengendalikannya supaya tidak terjajah dan tertindas. TERberat yaitu janji agar setia pada kaul atau tahbisan yang diterima. TERingan yaitu melupakan Tuhan, agar para imam tidak mudah melupakan Tuhan dan janji imamatnya. Serta TERdekat yaitu kematian, agar tidak takut dengan kematian. 

         Perayaan tahbisan yang dihadiri sekitar 2.200 umat, 89 imam berlangsung selama 3 jam, berakhir dengan pembacaan SK penugasan dan mutasi para imam. Berkat perdana diberikan oleh para neomis dan foto bersama. Relasi dengan tokoh-tokoh agama lain, berkenan pula ikut serta dalam foto bersama setelah sesi upacara ibadat selesai, sebelum ucapan selamat dari umat. 

No comments