Latest News

'

"Kiamat" Sudah Dekat!


Menjelang tanggal 12-12-2012 orang gencar membicarakan tentang akhir zaman, seperti yang diramalkan Suku Maya Kuno. Ramalan tentang akhir zaman memang sering muncul. Tahun 1960 juga diramalkan akan datangnya kiamat yang hebat. Bahkan ada sekte keagamaan yang sampai membuat ratusan pengikutnya untuk bunuh diri secara massal, agar dapat lebih dulu masuk surga, daripada menunggu kiamat beneran, bisa-bisa berdesakkan tidak kebagian tempat.

Memang ada agama tertentu yang demikian fokus pada akhir zaman. Apakah hal itu bertujuan untuk menakut-nakuti umat ataukah mengajak agar waspada, saya juga tidak tahu. Beberapa waktu yang lalu, di gereja kami pun dibicarakan tentang akhir zaman. Dalam suatu homilinya, Romo Paroki kami menyatakan bahwa kita tidak perlu takut berlebihan akan akhir zaman. Malah Romo menerangkan bahwa kiamat ada dua macam. Pertama, kiamat umum, yaitu seluruh jagad raya; dan kedua, kiamat pribadi yaitu kematian kita sendiri. Melanjutkan permenungan ini, saya merefleksikan bahwa kiamat pribadi ini bisa juga berupa kematian orang yang kita cintai.

Tentunya anda masih ingat lagu "The End of the World" yang dinyanyikan oleh Skeeter Davis. Lagu yang pernah amat populer ini mengisahkan tentang seorang yang ditinggal kekasihnya. Ia merasa dirinya mengalami kiamat, sehingga dia pun menanyakan: "Why does the sun go on shining, why does the sea rush to shore? Don't they khow it is the end of the world? Cause you don't love me anymore..."

Bagi saya, jauh lebih menakutkan kiamat pribadi daripada kiamat umum. Mengapa demikian? Kiamat umum itu tidak tahu kapan waktunya, bisa besok, bisa tahun depan, atau bahkan seribu tahun lagi. Dan juga kiamat umum itu banyak temannya, bukan sendiri saja. Sedangkan kiamat pribadi hanya dialami sendiri, dan waktunya sudah bisa diperkirakan.

Meskipun tidak tahu persis kapan saat akhir itu tiba, namun hidup kita jelas ada batasnya. Dan kita pasti mengalami saat akhir hidup kita. Bagi kita yang sudah lansia, paling lama 20 tahun lagi pasti waktunya akan tiba. Saya mendengar dari beberapa teman yang sudah ditinggal pasangannya, mereka menyesal setengah mati karena selama hidup bersama, mereka selalu mengalami pertengkaran. Penyesalan yang sudah terlambat. Maka marilah kita saling mengasihi dan menyayangi pasangan kita masing-masing selagi kita masih diberi kesempatan hidup bersama oleh Tuhan.

Renungan oleh Pasutri Hendra-Susy

No comments