Minggu Paskah VI/C: Kehidupan sejati di dalam Roh Kudus
Bacaan-bacaan Kitab Suci di hari Minggu Paskah VI/C ini menunjukkan kepada
kita efek dari kehadiran Allah yang tetap di dalam Gereja-Nya dan efek dari berdiamnya
Ia di dalam diri kita masing-masing.
Bacaan pertama (Kis 15:1-2,22-29) mengisahkan kepada kita bagaimana Roh Kudus,
yang berdiam di dalam Gereja, membantu para Rasul untuk memecahkan masalah
doktrinal yang mengguncang dasar-dasar komunitas Gereja Perdana. Permasalahan
ini terutama terkait dengan orang-orang bukan Yahudi yang menjadi orang Kristen.
Bimbingan Roh Kudus menghantar Jemaat Perdana untuk duduk bersama dan menemukan
solusi dari permasalahan yang ada: “Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan
kami supaya kepada kamu Jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang
perlu” (Kis 15:28).
Mazmur Tanggapan (Mzm 67) mengajak kita berdoa agar semua
bangsa di bumi dapat mengenali Allah yang hadir di tengah-tengah kita dan kemudian
memuji Dia. Bacaan kedua (Why 21:10-14,22-23) menggambarkan Gereja sebagai
Yerusalem Surgawi yang menggantikan tempat di mana Allah hadir dan berdiam,
yaitu tempat Mahakudus di Bait Suci Yerusalem. Gereja sebagai Yerusalem Baru
ini adalah suatu persekutuan yang disatukan dalam cinta, di mana Yesus yang mulia
tinggal di dalamnya dan di dalam diri masing-masing anggotanya.
Injil hari
minggu ini (Yoh 14:23-29) mengingatkan kita bahwa Roh Kudus, yang tinggal di
dalam diri kita, adalah Guru, Pembela dan Sumber kedamaian dan sukacita kita. Perikop
ini juga menawarkan kepada kita sebuah pengharapan. Yesus berjanji kepada para murid-Nya
bahwa Roh Kudus akan datang dan mengajarkan kepada mereka segala hal yang perlu
mereka ketahui.
Warta Sabda Tuhan di hari minggu Paskah VI/C ini mengundang kita untuk :
1) Menyadari kehadiran Allah yang
tinggal di dalam kita: Kita
hidup dalam Perjanjian Baru dengan Yesus. Dalam realitas keseharian
hidup, kita kerap kali menghadapi ketidakpastian, konflik, dan pencobaan. Kehadiran
Allah yang tinggal di dalam diri kita memungkinkan kita menghadapi masa depan
dengan penuh harapan dan dengan keberanian Kristen yang sejati. Yesus
menjanjikan bahwa Roh Kudus akan diutus oleh Bapa ke dalam Gereja-Nya. Roh
Kudus inilah yang akan mendorong kita untuk menimba sukacita, dukungan dan
dorongan dari Kitab Suci. Ia akan memampukan kita untuk belajar tentang kebenaran-kebenaran
Ilahi, dan memberi kita kedamaian-Nya setiap saat. Namun, untuk dapat menerima
karunia-karunia ini, pentinglah bahwa kita
meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa pribadi, berbicara kepada Allah dan
mendengarkan Dia.
Kita harus memperdalam hubungan kita dengan Yesus, belajar
untuk semakin
mengenal-Nya, dan dengan tulus
mencintai-Nya.
Ketika kita mendengarkan Roh Kudus, kita akan mengetahui rencana-Nya untuk
hidup kita dan solusi-Nya untuk masalah apa pun yang kita hadapi. Kita akan
dapat mencintai sesama manusia, dan kita pun mengalami kedamaian dan
ketentraman batin. Roh Kudus mengajar kita melalui Kitab Suci dan homili pada
saat Misa Kudus. Yesus mengasihi kita dan datang kepada kita dalam Komuni. Sehingga
ketika Misa berakhir, kita pergi dalam damai Kristus. Semuanya itu terjadi di
bawah bimbingan Roh Kudus.
2) Memiliki keyakinan bahwa kita
tidak sendirian: Salah satu
masalah sosial dan etika yang besar di zaman kita sekarang ini adalah keterasingan
diri. Saat ini, sekitar 25% dari semua orang dewasa hidup sendirian. Pasangan,
orang tua, dan anak-anak sering hidup sebagai orang asing satu sama lain. Hal ini
sangat disayangkan karena kita pernah sendirian. Yesus selalu hadir bagi kita.
Dia berbagi suka cita dengan kita dan menggantikan beban rasa bersalah kita
dengan pengampunan yang membebaskan.
Tuhan Yesus Dia menerima kesedihan kita dan mengubahnya menjadi
sukacita. Kita hanya perlu membiarkan Yesus masuk ke dalam hidup kita untuk
menyingkirkan segala kesepian
ini. Kesatuan dengan Yesus adalah karunia terbesar yang dapat kita berikan
kepada anak-anak kita, teman-teman kita, atau mereka yang tidak melihat tujuan
hidupnya. Kita bisa membantu mereka ini dengan membawa mereka untuk menjadi
satu dengan Yesus, suatu kesatuan yang akan mengubah hidup mereka. Saat kita
merayakan perjamuan Ekaristi, kita pun merayakan secara khusus karya penebusan Yesus
bagi kita. Semoga setiap perayaan Ekaristi memberdayakan kita untuk menjalani kehidupan
sejati di dalam Roh Kudus.
No comments