Latest News

'

Renungan 3 November 2018, Luk 14:1.7-11


"Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Luk 14:11).

Kesombongan merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok bahkan boleh dikatakan menjadi sumber bagi segala dosa yang lain. Kesombongan bertentangan dengan martabat pribadi manusia. Karena manusia pada dasarnya hanyalah debu dan memiliki hidup karena diberi nafas oleh Tuhan. Manusia yang baik tidak akan pernah menganggap dirinya melebihi apa pun. 

Yesus menanggapi orang-orang yang mencari kehormatan diri dengan memberikan sebuah perumpamaan tentang menghadiri undangan pesta perkawinan. Kalau diundang pesta, duduklah di tempat yang rendah. Duduk di tempat yang rendah, artinya adalah menempatkan diri tidak lebih penting dari pada yang lain. Di tempat yang rendah itu, ia justru memiliki kesempatan untuk bisa mengutamakan orang lain. Bisakah memiliki semangat kerendahan hati seperti ini?

Memang duduk di tempat yang rendah belum tentu sudah memiliki kerendahan hati. Jika kita jujur, menjadi orang yang rendah hati ini memang sulit. Tanpa peran Roh Kudus tidak mungkin terjadi kerendahan hati. Roh Kudus memiliki dua pekerjaan di dalam diri kita agar kerendahan hati itu terjadi. Pertama, Ia akan mengosongkan diri kita. Kedua, Dia mengisi kekosongan itu dengan daya IlahiNya. Tugas kita adalah membiarkan Roh Kudus bekerja di dalam diri kita. Kita harus membiarkan diti kita dikosongkan dan dipersiapkan oleh Roh Kudus untuk kebaikan-kebaikanNya. Hanya dengan cara demikian kita akan memiliki semangat kerendahan hati. Karena itu kesombongan diri, tidak akan pernah bisa membuat Roh Kudus itu bekerja di dalam diri kita. Maka mari kita mohon agar Roh Kudus itu siap membentuk diri kita seturut dengan kehendakNya. 

(Rm Y. Suratman)

No comments