Latest News

'

Renungan 2 November 2018


Keb 3:1-9; Rom 5:5-11; Yoh 6:37-40

Pada hari ini Gereja Katolik mengenang arwah semua orang beriman. Ini bukan hanya momen untuk mengingat saudara-saudari kita yang sudah dipanggil oleh Tuhan tapi juga sebuah peristiwa iman. Karena ini mengingatkan kita bukan hanya mengenai kematian kita tapi juga akan keanggotaan kita di dalam persekutuan para kudus, suatu bagian dari pengakuan iman rasuli. Keanggotaan dari persekutuan para kudus terdiri dari 3 kelompok yakni mereka yang telah menikmati kebahagiaan abadi bersama Bapa di sorga; kita semua yang masih berziarah di bumi ini dan saudara-saudara kita yang telah meninggal dan pasti akan masuk ke dalam kebahagiaan kekal namun masih harus menyucikan dirinya. Bagi kelompok yang terakhir ini, doa-doa amat diperlukan baginya terutama korban Ekaristi. Maka perayaan pada 2 November ini dikhususkan bagi mereka. Bahkan doa-doanya bisa diperpanjang sampai tanggal 8 November. Semoga jiwa-jiwa orang beriman itu beristirahat di dalam damai Kristus. 

Dalam mengenang dan mendoakan mereka, selain kita menyandarkan iman kita pada Tuhan Yesus yang telah wafat dan bangkit, kita diingatkan juga oleh Firman Tuhan, yang membicarakan orang-orang beriman itu. "Jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya dan pulang mereka dianggap malapetaka dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran namun mereka berada dalam ketentraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar sebab Allah hanya menguji mereka lalu mendapati mereka layak bagi diriNya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka olehNya lalu diterima bagaikan korban bakaran" (Keb 3, 1-6).

Semoga kesempatan untuk mengenang mereka ini, tidak kita lewatkan agar mereka menikmati damai yang abadi bersama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. 

(Rm Y. Suratman)

No comments