Latest News

'

Renungan 10 November 2018


"Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain" (Luk 16, 13). Hati yang mendua memang tidak mungkin bagi tumbuhnya semangat loyalitas. Loyalitas hanya mungkin terjadi jika seseorang hatinya tulus, tidak bercabang kemana-mana.

Pernyataan Yesus bahwa seorang hamba tak mungkin mengabdi dua tuan nampaknya hendak menyikapi adanya ketegangan antara harta duniawi dengan iman. Ada orang yang meyakini bahwa harta duniawi itu menjadi sebuah berkat yang menjamin keselamatan dan hidup kekal. Maka harta duniawi baginya adalah segala-galanya. Karena itu tidak heran jika kemudian ia menjadi serakah dan tidak mau peduli lagi dengan mereka yang kurang beruntung.

Harta duniawi memang bisa menjadi berkat sejauh dapat membantu orang lain untuk menjadi makin sejahtera. Karena itu kita jangan sampai menjadi hamba uang tetapi tuan yang bisa menggunakannya dengan bijaksana. Kita justru hanya diperbolehkan menjadi hamba-hamba Allah saja. Tuhan harus menjadi tuan kita di atas segala-galanya. Dengan memiliki loyalitas kepada Allah, kita semakin dimampukan untuk melihat dan menyikapi semua hal di luar Allah, termasuk harta duniawi, secara bijaksana. Allah adalah azas dasar dan tujuan hidup kita. Semua hal yang lain itu hanya menjadi sarana saja. Jika barang-barang duniawi, hobi dan berbagai kesenangan lainnya itu menghalangi kita untuk mendekat kepada Allah, maka kita pun harus belajar melepaskannya. Karena itu dalam hidup ini perlu memiliki semangat lepas bebas supaya orang makin loyal kepada Allah. ".. setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya tidak dapat menjadi muridKu" (Luk 14,33).

Hal-hal apa saja yang perlu kulepaskan agar aku makin menjadi setia kepada Tuhan Yesus?

(Rm Y. Suratman)

No comments