Latest News

'

Renungan 9 Oktober 2018, Luk 10:38-42


"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku". Tetapi Tuhan menjawab, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diti dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya". (Luk 10:40-42)

Kisah Marta dan Maria ini mengajarkan mengenai menjaga keseimbangan antara berbagai tugas dan pelayanan yang harus dijalankan dengan duduk di kaki Tuhan dalam hidup sebagai murid. Pelayanan dan doa merupakan dua aktivitas yang harus dijalankan secara bersama-sama. Dan ini menjadi tantangan yang tidak selalu mudah dijalankannya. Orang kerap menjadi sibuk sekali, mengurus ini dan itu hingga kelelahan dan tak punya waktu lagi untuk rileks bersama Tuhan atau bersama keluarga. Sebagai seorang romo, yang harus melayani umat di paroki dengan berbagai kegiatannya, saya menghadapi tantangan bagaimana pelayanan itu dapat terlaksana dengan baik dan saya pun tetap memperoleh sukacita dari Tuhan. Itu berarti saya harus bisa mengatur diri. Saya tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan tapi melupakan Tuhan atas pekerjaan itu. Maka ada waktu yang disediakan untuk Tuhan.

Marta yang sibuk melayani Tuhan diingatkan oleh Tuhan sendiri bahwa hanya satu saja yang perlu seperti yang dipilih oleh Maria. Tentu semua pelayanan itu baik dan penting serta sangat perlu namun dari antara yang penting itu masih ada yang terpenting yakni perjumpaan dengan Tuhan. Sebab perjumpaan itulah yang akan membuat hidup kita itu menjadi baru, menjadi lebih bermakna. Apalah artinya kita berbuat banyak hal bila akhirnya kita sendiri tidak tahu apa arti dan makna pelayanan kita itu. Para aktivis yang tidak mendasari kegiatannya pada Tuhan, pada akhirnya akan mudah frustrasi bila menghadapi kegagalan demi kegagalan. Mereka tidak akan menemukan jawaban yang melampaui kemampuan manusiawinya. Maka Marta dan Maria pantas untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kita semua, yang dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama. Sudahkah hidupku seimbang? 

(Rm Y. Suratman)

No comments