Latest News

'

Renungan 31 Oktober 2018, Luk 13:22-30


Apakah Saya Akan Diselamatkan?

Yesus ditanya oleh seseorang, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Menanggapi pertanyaan itu Yesus tidak langsung menjawabnya tapi justru menasihatinya supaya berjuang untuk masuk melalui pintu yang sesak sebab banyak orang akan berusaha untuk masuk tapi tidak akan dapat. Jadi, untuk diselamatkan orang harus berjuang dengan keras. 

Dengan nasehat ini orang-orang diharapkan tidak bisa santai-santai saja dalam menjalani kehidupan ini tapi mengupayakannya dengan sebaik mungkin. Bandingkan jika Yesus berkata, "Sungguh mudah untuk masuk Kerajaan Sorga. Jangan cemas dan kawatir! Santai saja, nanti pasti selamat!" Dengan memahami seperti ini, banyak orang pasti akan menjadi seenaknya saja. Contoh lain juga bisa kita lihat terhadap pembelian barang. Jika barang itu harganya murah atau malah gratis, orang bisa tidak menghargainya. Dia akan menggunakannya dengan seenaknya, toh kalau rusak bisa mendapatkan lagi. Namun kalau dia membelinya dengan harga yang mahal, ia akan memeliharanya dengan amat hati-hati, jangan sampai cepat rusak. Sesuatu yang dianggap sungguh bernilai akan lebih menuntut banyak hal dari kita.

Keselamatan hidup kita mestinya menjadi nilai tertinggi di dalam hidup kita, yang harganya amat sangat mahal dan untuk memilikinya perlu perjuangan. Apakah dengan kondisi hidup saya saat ini, kira-kira saya ikut diselamatkanNya? Apakah saya kira-kira mampu melalui "pintu yang sempit" itu? 

Mungkin saya termasuk orang yang saat ini harus "diet" cukup ketat untuk "mengecilkan" diri sehingga sekecil apa pun pintunya, saya tetap bisa masuk. 

(Rm Y. Suratman)

No comments