Latest News

'

Paroki HKY Buka Kesempatan untuk Persiapan Menikah


        Di tengah situasi memulai hidup normal baru  dimana kesempatan bertatap muka dalam peribadatan dan kegiatan menggereja lain dibatasi dengan mengingat protokol kesehatan, paroki HKY mempertimbangkan diselenggarakannya kursus perkawinan. Hal ini dilakukan guna mendukung calon  yang sudah mengagendakan waktu menikah pada bulan-bulan Agustus dan September Oktober. 
Jauh-jauh hari sebelum merebak kasus covid para calon pasutri ini sudah merancang jadual menikah. Ada yang mengatur ulang jadual, ada yang tetap  melaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. 
           Persiapan hidup berkeluarga melalui kursus ini, lumrahnya dilaksanakan pada akhir bulan April. Namun mengingat kondisi dan kebutuhan membantu calon maka jadual dibuat khusus pada akhir bulan Juni ini. Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) dikhususkan untuk mereka yang sudah mengalokasikan waktu pasti buat menikah dan terdukung dari daerah yang aman covid 19. Maka selama penyelenggaraan KPP ini diperhitungkan waktu pertemuan yang lebih pendek, materi pendampingan yang dipadatkan dan dinamika yang dilaksanakan lebih sederhana. 
          Diperhitungkan pula protokol kesehatan seperti duduk berjarak, menggunakan masker dan mencuci tangan/ handsanitizer. Menurut, Andrey, salah satu penanggungjawab pendampingan hidup berkeluarga, kursus ini menggunakan waktu seefektif mungkin. "Kita gunakan waktu seefektif mungkin, dan tidak melibatkan tim sebanyak biasanya, sedangkan acara kita kemas pada intinya saja. Yang terutama adalan pendampingan para calon menikah." "Meskipun demikian", lanjutnya, "suasana kebersamaan, dan relasi  tetap kita usahakan hangat. Kesempatan berinteraksi sebagai kekuatan membangun pondasi keluarga dihayati dalam situasi hidup normal baru."
           Namun ada pula calon yang menanyakan kemungkinan menggunakan sarana zoom atau kursus on-line mengingat salah satu calon berbeda kota dan terdampak oleh situasi pandemi sehingga tidak bisa leluasa bepergian. Menanggapi hal tersebut, sekretariat paroki memberikan penjelasan bahwa KPP ini diprioritaskan untuk yang dalam waktu dekat akan menikah dan untuk masalah tersebut bisa ditanyakan di tempat tinggal sehingga KPP bisa dilakukan dengan keadaan terpisah. Masing-masing calon di tempat berbeda mengikuti KPP. 
         Materi-materi yang akan disampaikan menyangkut  komunikasi kelaurga dan keharmonisan, psikologi wanita dan gender, spiritualitas dan hukum perkawinan,  kesehatan reproduksi, dan evaluasi. Kursus yang biasa dimulai jumat sore, sampai Minggu siang,  dipersingkat. Sabtu pagi yang biasa ada materi, dalam KPP di situasi hidup normal baru ini ditiadakan. Waktu seluruhnya sore sd malam, kecuali minggu pagi. 


No comments