Doa Pentakosta Baru untuk Hidup Normal Baru
Didahului dengan pujian dan doa kepada Bunda Maria untuk menutup bulan Mar
ia, yang dipersembahkan oleh para suster PBHK dengan lagu-lagu pada Bunda Maria dan doa Salam Maria, kemudian dalam kesempatan kotbah digunakan dialog dan akhirnya sebleum berkat diadakan doa khusus agar umat bisa mengalami curahan Roh Kudus. Doa ini tidak diidentikkan dengan kelompok kategorial tertentu namun doa yang dilakukan oleh semua umat beriman sehingga Roh Kudus boleh dialami secara khusus. Tidak identik pula dengan berbahasa roh, sehingga pengalaman rohani bersama
Dalam hidup menggereja juga hidup normal baru, mulai dihayati dengan menjalankan peribadatan lagi. Namun demikian dengan pembatasan dan prosedur yang ditentukan. Bapak Uskup Keuskupan Purwokerto menghimbau kepada para romo paroki untuk berdiskresi tentang peribadatan di masa normal hidup baru.
"Mengapa ada doa Pentakosta baru untuk hidup normal baru?" tanya rm Juhas dalam kesempatan dialog saat perayaan ekaristi. "Pengalaman pentakosta sebagaimana dialami para rasul perlu dialami oleh Gereja pada saat ini. Apalagi di tengah situasi pandemi ini dan sekarang sedang memasuki masa hidup normal baru. Pumpung situasi demikian, patutlah kita memohon curahan Roh Kudus agar kita semua dapat memasuki hidup baru tanpa rasa takut dan cemas. Waspada boleh, tetapi takut dan cemas jangan." begitu penjelasan Rm Paroki yang menggagas adanya kegiatan bersama ini.
"Gerakan ini, gerakan yang tidak perlu dimengerti sebagai penuh misteri dengan gempira dan tanda-
an
t
t
da be
s
a
r. Cukup bila dalam hidup sehari-hari kita dikuatkan oleh karunia Roh melakukan kebaikan-kebaikan. Bahasa kasih kita nyatakan. Itu rasanya bahwa kita sudah mengalami kehadiran Roh Kudus." Tambah Ju
ngky.
Meski menambah waktu misa, doa bersama pentakosta baru ini memdapatkan reaksi baik. Beberapa orang menyatakan terharu, terurapi dan terberkati. Tentu semua pada keterbukaan masing-masing orang untuk menerima kuasa Roh dan menjadikannya kesaksian hidup,
No comments