Umat HKY Misa Streaming di "Rumah Sendiri"
foto dari FB Edward |
Sebelumnya misa selama pandemi corona ini dilaksanakan hanya lewat on-air radio sananta, FB dan IG, kali ini diperluas jangkauan lewat media youtube. "Media sosial itu sifatnya update dan konsumen mudah bosan. Ia akan mencari yang menarik saja. Dalam penggunan media sosial untuk peribadatan, saatnya sekarang memberi oase bagi umat untuk kembali ke rumah sendiri." Begitu ungkap romo Toro bersama rm Juhas dalam kesempatan obrolan saat mempersiapkan perangkat siaran youtube pada beberapa teknisi. "Kemarin-kemarin kan umat sudah pergi ke "rumah lain", sekarang saatnya untuk merayakannya di "rumah sendiri."
foto dari FB Edward |
Misa dari rumah masing-masing, dan 'dari rumah sendiri" (baca gereja HKY) sudah diujicoba pada misa Novena ke-8 Hati Kudus Yesus hari Jumat, 17 April. Kebetulan sesuai jadual ada misa novena, maka kesempatan itu digunakan untuk "ujicoba" live streaming. Mas Dedy Riyanto, yang selama ini bertanggungjawab teknis radio Sananta, sejak dilakukan streaming radio, sudah menginformasikan bahwa chanel atau panel siaran streaming ini bisa digunakan untuk youtube. Tinggal mengkoneksikan ke jaringan paroki lalu menyambungkan ke antena Sananta maka bisa live. Tinggal kesiapan setting dan program siaran saja. Inilah yang kemudian menjadi salah satu motivasi mengapa misa HKY dilakukan streaming. Sejak hari Kamis malam, jaringan kabel yang sudah disiapkan untuk siaran live diujicoba dan hari Jumat siang dan sore jaringan camera dan setting program siar disiapkan. Arden dan Faijin, dibantu beberapa rekan lain mengoperasikan siaran laingsung ini.
Dalam kesempatan misa paska ke-2, Edward mengungkapkan, "Sudah sebulan ini hanya streaming di cannel lain, kali ini bisa misa ikut misa langsung karena sekaligus ikut tugas streaming untuk paroki sendiri. Puji Tuhan semua berjalan lancar."
Perayaan misanya sendiri selain lewat youtube juga disiarkan lewat akun instagram paroki dan radio Sananta. Facebook tidak digunakan lagi karena sudah ada media youtube. Facebook dan instagram masih digunakan untuk misa harian selama pandemi corona pada jadual harian pk 05.30. Juga streming radio sananta baik frekuensi 105 maupun aplikasi streaming.
Perayaan paska ini, juga memuncaki novena kerahiman ilahi yang dimulai sejak Jumat Agung. Dao novena dilakukan setelah ibadat jumat Agung selesai, dan Malam Paskah selesai lalu hari-hari lain dilaksanakan tiap hari pada pukul 18.30. Sementara pada misa paska ini, misa diawali dengan ajakan berdoa yang dipimpin oleh Rm Toro, dan dinyanyikan lagu pembuka oleh beberapa suster yang bertugas. Sebagai lektor dan pemazmur oleh Sr Yosefin PBHK dan Rm Toro. Misa yang berlangsung selama 1 jam ini diikuti lebih kurang 150 pemirsa.
"Seandainya 1 pemirsa dalam rumah masing-masing ada 3 orang, maka misa sudah diikuti oleh sekitar 450 orang. Itu jumlah yang kurang lebih sama dalam kesempatan misa sebelum ada wabah corona." ungkap Rm toro saat pemberesan tempat dan properti pada para petugas streaming. Belum yang dihitung lewat radio dan instagram. Kalau lewat radio maka quota tidak akan banyak terkuras. Begitu pula lewat instragram. Memang ada berbagai pilihan namun yang terutama dapat diingat bahwa media sosial menjadi sarana untuk beribadah. Yang pertama-tama dibangun adalah niat untuk beribadah dari rumah masing-masing.
No comments