Latest News

'

Misa Paskah HKY saat Wabah Corona

          Perayaan Misa Paskah di Gereja Hati Kudus Yesus Tegal, dilaksanakan pada Minggu 12 April pk 08.00. Perayaan yang dipimpin oleh Rm Markus Juhas Irawan ini dilaksanakan secara streaming melalui aplikasi Radio Sananta, frekuensi Radio Sananta 105 FM dan live instragram dan Facebook Paroki HKY.
          Hanya dihadiri oleh beberapa umat yang sebagian besar adalah para suster yang tinggal dalam satu lokasi atau kompleks gereja paroki dan beberapa karyawan yang tinggal di lokasi HKY. Hal ini mengingat himbauan pemerintah dan Gereja untuk melaksanakan ibadat di rumah masing-masing dan menutup semua kegiatan pengumpulan masa.
           Selama perayaan misa pun, prosedur phisical distancing dipatuhi. Duduknya mengambil jarak satu dengan yang lain. Sebelum masuk gereja maupun keluar gereja, membasuh tangan dengan hand sanitizer yang disediakan di pintu-pintu gereja.
          Rm Juhas, yang baru pertama kali merayakan misa Paskah, sebab baru ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 31 Juli bersama dua rekan imam lain yaitu Rm F Rendy dan C Andy K di tempat yang sama yaitu gereja HKY berkisah bahwa sebelumnya sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk perayaan paskah. Diantaranya mendampingi panitia Paskah, melatih PPA, membuat jadual gladi baik kotor maupun bersih, dengan harapan perayaan Paskah berlangsung meriah dan khidmad sebab menjadi persembahan pertama sebagai imam. Namun musibah corona membuat semuanya berubah.                "Kita tidak boleh berhenti hanya pada kesedihan, nestapa tetapi harus tetap bersyukur dan bergembira. Paskah menggerakkan kita bersama untuk tetap bergembira karena kuasa kebangkitan Kristus menyertai kita semua." begitu ajaknya dalam homili misa paska. "Wabah korona menjadi tantangan untuk iman kita. Mau tetap sedih berduka atau bergembira walau ditengah situasi ini." lanjutnya yang kemudian diungkapkan dengan mengajak umat yang ada dirumah untuk berjoged mendendangkan lagu "paskah" gubahannya.
          Perayaan paskah ini, menjadi salah satu rangkaian kegiatan selama Pekan Suci. Sejak merebaknya virus corona, paroki menyelenggarakan kegiatan ibadah secara streaming. Radio Sananta yang sudah rutin menyiarkan misa secara on-air melalui frekuensi 105 FM, kini didaulat untuk menambah jam siar kegiatan rohani berupa menyiarkan misa selama Pekan Suci. Baik itu terjadi sejak, 1 minggu sebelum Minggu Palma (29 Maret jam siar pk 08.00), Minggu Palma (5 April, jam siar pk 08.00), Kamis Putih (9 April jam siar pk 18.00), Jumat Agung 10 April jam siar pk 15.00 dan Malam Paskah Sabtu, 11 April jam siar pk 18.00. Untuk memperluas jaringan siaran on-air ini maka dibuatlah streaming melalui aplikasi radio Sananta FM.
           Sebelumnya untuk menguatkan dan mendukung umat mengikuti misa dari rumah masing-masing maka dibuat siaran pula melalui Instagram paroki yang disiarkan dalam misa harian, Sejak tanggal 30 Maret yang disiarkan di kapel pastoran dan umat mengikuti dari rumah masing-masing. Kemudian melalui misa pekan suci harian yang dilakukan dari gereja HKY pada pagi hari pk 05.30 dan disiarkan on-air lewat Sananta FM baik frekuensi maupun streaming, dan melalui Facebook paroki dan tentu Instragram paroki.  Hanya terjadi perubahan waktu misa harian dari sebelumnya malam hari pk 19.00 lalu menjadi pagi hari sesuai jadual rutin untuk mempertimbangkan kapling siaran rohani dari radio Sananta yang tiap hari menyiarkan kegiatan rohani dari jam 05.00 sd 06.00.
           Perayaan ekaristi on-air (streaming radio dan FB -IG), menjawab kerinduan umat untuk tetap berdoa kendati dari rumah masing-masing. Beberapa orang yang bercerita pada hari-hari wabah berlangsung. "Kami sungguh rindu untuk sambut komuni." komentar ibu Siany. "Kami sungguh terharu dan menangis saat sambut komuni" ungkap ibu Eva. "Kami betul-betul rindu untuk berkumpul berdoa bersama. Moga-moga wabah ini segera berakhir." Ungkapan beberapa umat dengan nada yang sama.
          Misa streaming ini juga diikuti oleh umat melalui chanel-chanel yang ada baik melalui media sosial Keuskupan Purwokerto, maupun keuskupan lain. Dalam kesempatan Paskah ini umat yang berdoa dari rumah masing-masing diajak untuk membaharui janji baptis-sebagaimana terjadi pada perayaan Paskah. Pada malam sebelumnya, juga dilakukan pembaharuan janji baptis. 29 calon baptis yang sudah siap untuk menerima baptisan pada malam paska tahun ini, akhirnya harus menunda keinginannya untuk menerima baptisan.
          "Sejujurnya saya sedih karena tidak bisa menghantar teman-teman semua pada paskah ini untuk menerima baptisan. Kita tetap berdoa supaya tetap diberi kesabaran dan tekun belajar sambil menantikan kesempatan baptisan nanti" ungkap Romo Toro melalui akun WA pada grup katekumen. "Tidak apa-apa romo, kami bisa mengerti keadaan begini. Justru ini makin membuat iman kami dimurnikan dan dikuatkan lagi." ungkap Airin salah satu calon baptis yang juga diamini oleh calon baptis lainnya. "Amin" "Setuju, ci" "Tetap semangat, Yesus love You." beberapa ungkapan tanggapan yang muncul. Seharusnya bersama dengan suaminya, Yohanes dan 27 rekan lain baik anak-anak remaja maupun dewasa pada malam paskah mereka menerima baptisan. Sampai dengan materi pelajaran dan rekoleksi yang dilakukan secara on-line, mereka telah memproses persiapan baptisan ini. 




No comments