Pendalaman Iman APP Pertemuan 1
N K R I,
JIWA RAGA KAMI
(Ulangan 26:1-10)
TUJUAN
Umat menemukan
inspirasi dari pengalaman bangsa Israel dalam hal semangat perjuangannya dan
dapat bersyukur atas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, kuat, dan
banyak suku bangsa, budaya, bahasa, agamanya dalam bingkai NKRI, jiwa dan raga
bangsa Indonesia.
GAGASAN POKOK
❖ Sesudah bangsa Israel memasuki dan menetap di tanah terjanji, Tuhan mau
mengatakan bahwa bangsa Israel hendaknya tidak lupa untuk bersyukur. Selain
bersyukur karena sudah sampai ke tanah terjanji dengan penuh perjuangan, bangsa
Israel juga bersyukur telah menjadi bangsa yang besar, kuat, dan banyak
jumlahnya. “… Bapaku dahulu seorang Aram,
seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di
sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar,
kuat, dan banyak jumlahnya.” (ay. 5).
❖ Bangsa Indonesia pun digambarkan juga sebagai bangsa yang besar. Bangsa
yang besar ini disatukan dalam bingkai NKRI. Kebersatuan ini dapat terjadi
karena adanya ‘perasaan senasib’; sama-sama pernah mengalami perjuangan,
penderitaan, penganiayaan, penindasan, dan penjajahan. Perasaan senasib inilah
yang terjadi dalam sejarah panjang perjuangan para tokoh perjuangan Bangsa
Indonesia.
❖ Perjuangan para tokoh inilah yang terkadang terlewatkan dari pandangan
kita. Pandangan kita hanya fokus pada menikmati kemerdekaan tanpa memandang
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Mengenang kembali sejarah perjuangan
menjadi hal penting untuk kembali ditampilkan, diulas, direnungkan, dan ditarik
maknanya. Kesemuanya itu kita dapatkan jikalau kita mau berjumpa dan
mendengarkan kisah dari para tokoh perjuangan.
LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN
1. PEMBUKA
1.1. Lagu Pembuka
(Lagu yang disediakan dapat diganti dengan lagu lain
yang sesuai dengan tema dan situasi)
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari terkasih.
Marilah kita awali pertemuan Pendalaman Iman Masa Prapaska 2019 yang pertama
ini dengan menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur” dari PS
707 / MB 489.
Betapa Tidak Kita Bersyukur
1.
Betapa kita tidak bersyukur bertanah
air kaya dan subur; lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan
lembah.
Reff:
Itu semua berkat karunia Allah Yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat
karunia Allah Yang Agung, Mahakuasa.
2.
Alangkah indah pagi merekah
bermandi cah'ya surya nan cerah, ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun
bangkit harum berseri. Reff:
1.2. Pengantar Pertemuan
(Pemandu menyampaikan pengantar singkat yang berisi
sapaan, ucapan selamat datang, tema yang akan digumuli kepada peserta sekaligus
mengajak peserta untuk mempersiapkan diri dengan ajakan berdoa pembuka
bersama).
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari terkasih. Selamat datang dan selamat
berjumpa kembali.
Dalam pertemuan kali ini kita akan merenungkan
dan menghayati tema “Negara Kesatuan
Republik Indonesia”. Untuk dapat merenungkan dan menghayati tema kali ini, kita
akan dibantu dengan kisah bangsa Israel di tanah terjanji. Musa mengingatkan
kembali kepada Bangsa Israel untuk bersyukur atas perjalanan panjang yang penuh
dengan perjuangan. Kisah selengkapnya dapat kita temukan pada Kitab Ulangan
26:1-10.
Bangsa Indonesia juga mengalami hal serupa.
Perjalanan panjang bangsa Indonesia yang penuh dengan perjuangan perlu kita
syukuri. Syukur atas rasa persatuan yang menjadi semakin kuat dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.3. Doa Pembuka
(Doa pembuka didoakan bersama-sama. Pemandu dapat
mengganti doa yang sudah disediakan sesuai dengan kebutuhan).
P Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh
Kudus.
U Amin.
Allah Bapa di
surga, kami bersyukur atas segala rahmat yang Kaulimpahkan kepada kami,
terlebih pada kesempatan ini, kami masing-masing telah Kautuntun sehingga dapat
berkumpul di tempat ini untuk mengikuti Pendalaman Iman APP.
Ya Allah Roh Kudus,
hadirlah di tengah-tengah kami. Terangilah, hati dan pikiran kami masing-masing
agar, seperti bangsa Israel, kami mampu selalu bersyukur atas Tanah Air kami
tercinta, Tanah Air kami yang kaya dan subur. Tanah Air yang luas membentang
terikat oleh semangat persatuan dalam NKRI. Semoga kami selalu ingat terhadap
para tokoh pejuang yang telah mengorbankan segalanya demi sebuah kemerdekaan.
Juga ingat akan para tokoh yang telah berjasa yang ada di sekitar kami, yang
terkadang kami lupakan. Semua ini kami mohon kepada-Mu, demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami. Amin.
2. MENDALAMI SABDA
2.1. Pengantar Pendalaman Sabda
(Pemandu menyampaikan pengantar berkaitan dengan sabda
Tuhan yang akan dibacakan. Sedapat mungkin isi atau garis besar dari sabda
Tuhan yang akan dibacakan disampaikan kepada peserta. Jangan lupa tema yang
diangkat sedikit banyak harus disinggung. Selanjutnya, pemandu perlu mengajak
peserta untuk terlibat dalam pewartaan dari Sabda Tuhan tersebut).
Bapak, Ibu, dan Saudara-i
terkasih, sebentar lagi kita akan membaca Kitab Ulangan. Perikop ini
menceritakan bangsa Israel yang diingatkan kembali oleh Musa untuk bersyukur
atas penyertaan Allah. Allah telah membimbing dan menemani bangsa Israel hingga
memasuki dan tinggal di tanah terjanji. Untuk itu, marilah kita membaca bersama
dari Kitab Ulangan 26:1-10.
2.2. Pembacaan Sabda Tuhan.
(Sabda Tuhan dibacakan. Pembacaan dapat dilakukan
oleh salah satu dari peserta atau dapat juga dibacakan secara bergantian ayat
demi ayat, atau juga dapat dibaca bersama oleh seluruh peserta.)
Bacaan Sabda Tuhan diambil dari Kitab Ulangan
26:1-10.
1 "Apabila engkau telah
masuk ke negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu,
dan engkau telah mendudukinya dan diam di sana,
2 maka haruslah engkau membawa
hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul,
kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat
nama-Nya diam di sana.
3 Dan sesampainya kepada imam
yang ada pada waktu itu, haruslah engkau berkata kepadanya: Aku memberitahukan
pada hari ini kepada TUHAN, Allahmu, bahwa aku telah masuk ke negeri yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang kita untuk memberikannya
kepada kita.
4 Maka imam harus menerima bakul
itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu.
5 Kemudian engkau harus
menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram,
seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di
sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar,
kuat, dan banyak jumlahnya.
6 Ketika orang Mesir menganiaya
dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat,
7 maka kami berseru kepada
TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat
kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami.
8 Lalu TUHAN membawa kami keluar
dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan
yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat.
9 Ia membawa kami ke tempat ini,
dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu
dan madunya.
10 Oleh sebab itu, di sini aku
membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN.
Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus
sujud di hadapan TUHAN, Allahmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur
Kepada Allah.
2.3. Pendalaman Sabda
(Dalam kesempatan ini, pemandu mengajak peserta
untuk mendalami sabda Tuhan dengan bantuan pertanyaan pendalaman. Peserta
diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Diharapkan, pemandu dapat
menghindari dominasi jawaban oleh peserta tertentu).
Bapak, Ibu, dan Saudara-i terkasih, setelah
kita dengarkan pewartaan sabda Tuhan,
kini kita akan mendalaminya dengan dibantu pertanyaan-pertanyaan. Mari,
kita gumuli satu per satu. Silakan nanti Bapak, Ibu dan Saudara-i berkenan
menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1.
Pesan apa yang Anda tangkap dari
ayat 1 dan 2?
2.
Siapa tokoh-tokoh bangsa Israel
yang berjasa memperkembangkan bangsa Israel?
3.
Temukan tokoh-tokoh di sekitar
Anda yang memberikan kontribusi atau jasanya bagi masyarakat! Siapa dan apa
kontribusi atau perannya?
2.4. Peneguhan
(Pemandu menyampaikan beberapa hal pokok yang
disampaikan oleh peserta dengan menyesuaikan pesan yang mau disampaikan melalui
sabda Tuhan dan tema pendalaman).
Bapak, Ibu, dan Saudara-i terkasih,
kita telah bergumul bersama menanggapi sabda
Tuhan dan belajar dari bangsa Israel. Ada beberapa hal yang dapat kita petik hikmahnya.
1
Sabda Tuhan tadi berbicara
tentang apa yang dikehendaki Tuhan apabila bangsa Israel sudah sampai dan
tinggal di tanah terjanji. Secara singkat, Tuhan mau mengatakan bahwa hendaklah
bangsa Israel tidak lupa untuk bersyukur. Yang dikehendaki Tuhan itu tidak lain
adalah supaya bangsa Israel “membawa
hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan
oleh Tuhan Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi
ke tempat yang akan dipilih Tuhan Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana”.
(Ul 26, ay. 1). Selain bersyukur karena sudah sampai ke tanah terjanji dengan
penuh perjuangan, tetapi juga bersyukur bahwa bangsa Israel telah menjadi
bangsa yang besar. “…Bapaku dahulu
seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja
dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa
yang besar, kuat, dan banyak jumlahnya.” (ay. 5). Ada 3 keadaan yang
menggambarkan seperti apa bangsa Israel dalam perkembangannya: besar, kuat,
banyak jumlahnya.
2
Bangsa Indonesia juga
merupakan bangsa yang besar. Indonesia kerap kali tampil dan menjuarai berbagai
cabang perlombaan antar negara. Singkatnya, Indonesia tidak dapat dipandang
sebelah mata dan patut diperhitungkan di kancah dunia. Bangsa Indonesia menjadi
kuat karena bersatu dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Ada lebih kurang 260 juta jiwa penduduk Indonesia. Mutlak bersatu karena
terdiri dari suku-suku bangsa yang banyak jumlah. Belum bahasanya. Belum adat
istiadatnya. Kebersatuan ini dapat terjadi karena adanya ‘perasaan senasib’;
sama-sama pernah mengalami perjuangan, penderitaan, penganiayaan, penindasan,
dan penjajahan.
3.
Faktor kesejarahan menjadi
penting untuk kembali ditampilkan, diulas, direnungkan, dan ditarik maknanya
dalam konteks ini supaya semua ingat bahwa NKRI itu ada karena sejarah panjang
perjuangan bangsa Indonesia. Jas merah:
jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Dalam kurun waktu itu pula banyak
tokoh yang terlibat berjuang demi kemerdekaan. Terkadang, kita hanya teringat
dengan tokoh-tokoh besar (Yos Sudarso, IJ. Kasimo, Adi Sucipto, Slamet Riyadi,
Mgr. Soegijapranata, YB. Mangunwijaya), dan melupakan tokoh-tokoh pejuang kecil
yang mungkin ada di sekitar kita.
3. PENUTUP
3.1. Rencana Aksi
(Dalam kebersamaan, peserta pendalaman diajak untuk
mencari dan menemukan tokoh-tokoh yang ada di sekitar lingkungan tempat
tinggalnya yang pernah memberikan kontribusi atau berjasa bagi masyarakat
lingkungannya. Sebagai tindakan nyata, peserta dapat mengunjungi taman makam
pahlawan, napak tilas tokoh-tokoh yang berjasa bagi masyarakat dan dapat
menimba inspirasi dari mereka).
Sebagai tindak
lanjut dan buah perutusan dari pertemuan ini: apa aksi nyata yang akan kita buat? Di mana, dengan siapa, kapan,
dan bagaimana aksi tersebut akan kita jalankan?
3.2. Doa Spontan Menanggapi Sabda
Tuhan
(Pemandu mengajak peserta untuk menanggapi pesan Sabda
Tuhan berkaitan dengan tema yang digumuli melalui doa spontan dan selanjutnya
mengajak seluruh peserta menggabungkan doa-doa tadi dengan doa Bapa Kami).
Bapak, Ibu, dan Saudara-i
terkasih, kita akan menanggapi sabda Tuhan dengan doa-doa kita. Silakan Bapak,
Ibu, dan Saudara-i nanti mengungkapkannya. Marilah, sekarang kita hening
sejenak untuk mempersiapkan doa-doa kita.
-------------
hening sejenak ---------------
Allah, Bapa kami,
dengarkanlah doa-doa dari umat-Mu yang
berhimpun ini:
(Umat diberi kesempatan menyampaikan
doa-doanya dan setelah dianggap cukup, pemandu perlu menutup doa spontan dengan
kata-kata sendiri)
Demikian ya Bapa,
doa-doa syukur, pujian, dan harapan yang kami hunjukkan kepada-Mu. Perkenankan
kami menyatukan doa-doa yang telah kami lambungkan ini dengan doa yang
diajarkan oleh Tuhan Yesus, Putra-Mu.
Bapa Kami…
3.3. Doa Penutup
Allah Bapa Yang
Mahamurah, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam pertemuan Pendalaman Iman
APP ini. Melalui Pendalaman Iman APP ini, semoga kami makin mensyukuri atas
jasa para pahlawan, baik di tingkat nasional maupun yang ada di sekitar kami.
Karena merekalah, NKRI dapat merdeka, terbentuk, dan bersatu sampai saat ini.
Semoga berkat pendalaman iman ini, iman kami semakin tersemangati dan kami
digerakkan untuk melakukan tindakan nyata. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu
dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami. Amin.
P Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh
Kudus.
U Amin.
P Dengan ini pertemuan Pendalaman Iman
telah selesai.
U Syukur kepada Allah.
3.4. Lagu Penutup
(Lagu yang disediakan dapat diganti dengan lagu lain
yang sesuai dengan tema dan situasi)
Bapak, Ibu, dan Saudara-i
terkasih,
marilah kita akhiri
pertemuan ini dengan menyanyikan bersama:
“Dari Sabang Sampai Merauke”
Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau.
Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia.
Indonesia Tanah Airku, aku berjanji
padamu.
Menjunjung
Tanah Airku, Tanah Air-Ku Indonesia
“Padamu Negeri”
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
No comments