Latest News

'

Renungan 18 Desember 2018, Mat 1:18-25


"Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus" (Mat 1:20). 

Kisah kelahiran Yesus versi Injil Matius menekankan peran Yusuf. Hal itu untuk mempertegas siapa Yesus yang lahir itu. Yusuf adalah keturunan Daud. Dan Tuhan Allah pernah berjanji terhadap keluarga dan kerajaan Daud. Isi janji Tuhan dinyatakan dalam 2 Sam 7:13-16: "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya...". Atas janji Tuhan ini maka diyakini bahwa keturunan Daud akan memerintah untuk selama-lamanya. Dengan lahirnya Yesus di Betlehem, di kota Daud dan dari Yusuf, maka hal itu menegaskan bahwa Yesus itulah Anak Daud. Dan dengan menyebut bahwa Yesus itu Anak Daud, maka orang meyakini bahwa Yesus itu adalah Mesias yang dijanjikan Allah itu.

Jadi peran utama Yusuf dalam peristiwa kelahiran Yesus itu adalah menghadirkan siapa Yesus itu kepada dunia. Yusuf turut membawa orang-orang untuk menerima Yesus sebagai Mesias, seorang yang diurapi oleh Allah. Peran itu ia jalani bukan dengan berkotbah tapi dengan menyediakan diri untuk menjadikan Maria sebagai istrinya dan dengan demikian menjadi bapa asuh bagi Yesus. Sebuah pilihan hidup yang bukan tanpa resiko. Hal itu nampak ketika Yusuf bermaksud hendak menceraikan Maria dengan diam-diam. Namun apapun resikonya Yusuf tetap taat dan dengan rendah hati mengambil Maria sebagai istrinya.

Apa peranku di hari-hari menjelang natal ini supaya kehadiran Yesus ini semakin dirasakan oleh sebanyak mungkin orang?

(Rm. Y. Suratman)

No comments