Minggu Adven IV/C: Aku datang melakukan kehendak-Mu
Natal hampir tiba. Sabda Tuhan yang dibacakan pada hari
Minggu Adven IV/C ini mau membuka hati kita terhadap misteri agung yang akan
kita rayakan dalam kelahiran Sang Juruselamat. Bacaan-bacaan Kitab Suci ini
mengundang kita untuk lebih memahami tentang karya keselamatan yang dibawa oleh
Yesus Kristus.
Bacaan pertama hari ini, dari Kitab Nabi Mikha
(Mi 5:2-5a), berbicara tentang penguasa Israel di masa depan yang akan datang
dari Betlehem. Hal ini membawa pemahaman bahwa sang Mesias, sang Juru Selamat,
akan datang dari Betlehem. Maka ketika ketiga orang Majus bertanya di manakah
Sang Mesias dilahirkan, mereka diarahkan ke Betlehem.
Meskipun tidak semua orang sebelum Yesus percaya
pada para Nabi, namun seluruh Perjanjian Lama terus menubuatkan dan mengharapkan
datangnya tokoh di masa depan yang akan melakukan hal-hal besar. Tentu saja
dalam hal ini, ada harapan untuk Mesias politik, seorang Juru Selamat yang
membuat orang-orang terpilih menjadi penguasa di bumi ini. Namun sesungguhnya
hal itu bukanlah janji yang kita temukan dalam Kitab Suci. Malahan hal itu
adalah kebalikan dari janji-janji Alkitab.
Janji Alkitab menyatakan hal ini: lakukanlah
kehendak Allah dan Anda akan memiliki hidup yang kekal. Sama seperti di zaman
Yesus, demikian juga hari ini, kebanyakan orang mencari sesuatu yang lebih,
sesuatu yang akan memberi kesenangan, kekuatan, dan kendali saat ini. Namun
Yesus menyatakan: Kerajaanku bukan dari dunia ini.
Surat kepada orang Ibrani (Ibr 10:5-10)
mewartakan kenyataan ini di hadapan kita. Tuhan menginginkan agar, seperti
Yesus, kita pun mempersembahkan keseluruhan eksistensi kita bagi Dia :
"Lihatlah, Aku datang melakukan kehendak-Mu ya Allah-Ku". Tuhan ingin
kita mencari Dia dan melakukan kehendak-Nya. Kehendak dan rencana Tuhan adalah
rencana kebahagiaan bagi kita : "Karena kehendak Allah inilah, kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus
Kristus".
Injil Lukas yang dibacakan pada hari minggu ini
(Luk 1:39-45) mengisahkan pada kita kunjungan Maria kepada Elisabeth. Ini
adalah suatu hal yang sangat menyentuh dan mencerminkan hal yang terbaik dari
hidup manusia. Sepupu yang lebih muda datang mengunjungi dan membantu sepupu
yang lebih tua saat dia bersiap untuk melahirkan. Baik Elisabeth maupun Maria,
masing-masing akan melahirkan tokoh religius yang penting. Kisah perjumpaan
Maria dan Elisabeth ini mau menyatakan bahwa ketika kita melayani orang lain
kita bertemu dengan Yesus Kristus. Ketika kita memberi diri kita sendiri dalam
cinta, kita menemukan bahwa diri kita dicintai.
Marilah kita menjalani hari-hari terakhir masa
Adven ini dengan melayani, mengasihi, dan percaya bahwa Allah sedang mengubah
hidup kita di dalam Kristus Yesus.
(Rm. D. Dimas Danang A.W.)
No comments