Kehadiran Gereja Katolik HKY Tegal di tengah masyarakat
Sejak tahun 1935 di
Paroki Tegal sudah terbentuk Perkumpulan Wanita Katolik, lalu beberapa tahun
kemudian juga muncul Pemuda Katolik. Ini berarti Gereja Katolik sudah menyadari
pentingnya kehadiran Gereja di tengah masyarakat.
Pada tahun 1977-1981
pada waktu Romo N. Wijte, MSC menjadi Romo Paroki, untuk pertama kali
dibentuklah Yayasan Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP). PGDP ini semacam badan yang menjadi
perpanjangan Paroki untuk masyarakat sipil terutama ketika berurusan dengan
masalah kepemilikan harta benda gerejawi.
Romo Van de Pass, MSC
pada periode tahun 1984-1988 juga membentuk Credit Union untuk para tukang
becak, dimana para tukang becak diberi kesempatan untuk membeli becak dengan
cara mengangsur/nyicil (kredit). Gagasan ini banyak diminati oleh para tukang
becak, tetapi sayang sekali setelah Romo J.H. Van de Pas, MSC kembali ke
Nederland, Credit union ini mati karena tidak ada lagi yang mengurusi.
Kemudian Romo Ign. Hadisiswaya, MSC merintis juga berdirinya
kelompok kategorial Bentara Hati Kudus
(kelompok awam yang ingin mendalami semangat Hati Kudus Yesus). Dari kegemaran
Romo Hadi dengan musik, maka terciptalah lagu Mars Putra Putri Paroki Hati Kudus dan Madah Ekaristi, yang tidak akan dilupakan oleh semua umat Paroki
Tegal.
Taman Rohani sejak dibangun, selain untuk Novena Hati Kudus Yesus
setiap bulan, juga digunakan untuk doa-doa secara pribadi terutama bagi mereka
yang berdevosi pada Hati Kudus Yesus, Kerahiman Ilahi dan doa-doa lainnya. Juga
banyak orang yang menggunakan untuk misa-misa peringatan arwah bagi keluarga
yang rumahnya terlalu kecil untuk menampung umat.
Muncul juga KOMIFO di Paroki Tegal. Yakni kelompok umat yang
merindukan untuk saling berkumpul, mengenal dan melayani. Dinamakan KOMIFO dari
singkatan Komunikasi dan Informasi. Kelompok ini anggotanya lintas paroki dan
bahkan ada beberapa orang yang bukan Katolik. Tiga tahun terakhir ini KOMIFO
berkembang cukup besar dengan anggota hingga mencapai 300an orang. sebagian
besar anggotanya adalah para pengusaha. Mereka berkumpul setiap bulan sekali
untuk pujian, renungan dan arisan. Setahun sekali mereka mengadakan Paskahan
Lansia, Ziarah dan Rekreasi. Pernah juga mengadakan weekend dengan rekoleksi
bersama di sebuah rumah retret.
Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) di Paroki Tegal juga telah
mendapat restu dari Bapak Uskup, Mgr. Julianus Sunarka, SJ pada 23 Mei 2015
dengan Surat No. 240/USK.KP/2015. Mereka mengembangkan iman dengan model Praise and Worship, Komunitas Sel,
pelayanan Kor pada baptisan Anak setiap Minggu I dan Misa Minggu.
Catholic Family Ministry (CFM) Paroki Tegal juga telah terbentuk pada 17 Oktober 2016
sebagai Kelompok Kategorial di Paroki Tegal dengan Surat dari Pastor Paroki No.
No.:
056 / SK - PP / HKY / X / 2016. CFM adalah komunitas
para alumni Camp Pria Sejati dan Wanita Berhikmat Katolik, Young Man, Young
Girls, serta Patriot. Pada umumnya yang bergabung dalam CFM ini adalah
keluarga-keluarga muda yang setelah mengikuti Camp mengalami kasih Tuhan dan
merasa dipulihkan. Mereka ingin bertumbuh sebagai Pria yang sejati dan imam
dalam keluarga serta wanita pembawa kehidupan.
Pada 1 Februari 2017 diselenggarakan Kursus Evangelisasi Pribadi
(KEP) yang pertama kali di Paroki Tegal dengan diikuti oleh 76 peserta (1 orang
dari Paroki Mejasem, 2 orang dari Paroki Pekalongan dan 3 orang dari Paroki
Slawi). Dari 76 peserta yang akhirnya lulus KEP I ada 72 orang. KEP
dilaksanakan seminggu sekali pada Hari Minggu mulai jam 10.00 - 15.30.
Terkadang juga pelaksanaannya sudah mulai sejak Hari Sabtu sore hingga malam
(18.00 - 21.00). Kursus ini berlangsung selama tiga setengah bulan dan diakhiri
dengan retret perutusan dan inagurasi bagi yang dinyatakan lulus. Mereka yang
telah lulus KEP ini menyepakati bersama untuk melanjutkan KEP II dan mereka
siap menjadi panitia penyelenggaranya. Nampaknya KEP ini cukup menggembirakan
sebagai sarana pembinaan iman bagi umat Paroki Tegal. Alumni KEP I ini nampak
cukup bersemangat dan penuh sukacita untuk melayani. Mereka memiliki semboyan “Siap
Diutus”.
Dikutip dan direvisi dari buku kenangan 90 tahun Paroki HKY Tegal.
No comments