Latest News

'

Renungan 12 Oktober 2018, Gal 3:7-14


"Jadi kami lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham yang beriman itu: "Olehmu segala bangsa akan diberkati. Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu"" (Gal 3:7-9).

Paulus, sebelum bertobat menjadi pengikut Kristus adalah orang Farisi dan telah menerima pembinaan yang sangat baik mengenai hukum Musa. Perjumpaannya dengan Yesus Kristus dalam perjalanan ke Damsyik, menjadi titik balik bagi pembaharuan hidupnya. Pengalaman perjumpaannya dengan Kristus itulah yang membuat ia menolak hukum Musa itu sebagai sarana untuk memperoleh keselamatan. Dia meyakini bahwa Yesus Kristuslah sumber keselamatan dan pusat hidupnya. 

Surat Galatia yang kita baca hari ini menunjukkan bahwa akar-akar iman itu bukan dari pengajaran Musa tapi di dalam pengalaman hidup Abraham sebagai orang yang beriman, yang sudah ada sebelum Musa. Jadi menurut Paulus, keselamatan itu tidak disebabkan karena menaati hukum Musa tapi karena beriman dan perjumpaan dengan Yesus Kristus. 

Keyakinan Paulus ini pantas untuk kita renungkan karena kita pun memang diselamatkan berkat iman dan perjumpaan dengan Yesus Kristus. Kita, orang-orang Katolik, memiliki hukum, aturan, tradisi yang dipelihara dengan sangat baik terutama dalam hal liturgi. Ada ritual yang begitu lengkap. Kadang kalau kita tidak memahami secara lengkap dan utuh, seolah-olah aturan dan ritual itu yang paling pokok. Memang kita butuh ketentuan yang jelas dan baku demi kesatuan tapi jangan sampai kita menjadi kaku dan bersemangat Farisi. Santo Thomas Aquinas mengatakan bahwa hukum baru Kristus tidak lain kecuali Roh Kudus yang bekerja di dalam hati kita melalui iman. Maka semua aturan, ritual dan tradisi harus dilihat dalam terang itu: Apakah kita menemukan Roh Kudus dan makin beriman?

(Rm Y. Suratman)

No comments