Latest News

'

Lonceng Gereja kini Kinclong lagi

   Lonceng Gereja Hati Kudus Yesus dalam seminggu terakhir ini telah divermak menjadi lebih kinclong. Dua orang pekerjalah yang membereskan bagian menara, mulai dari membersihkan, memberi landasan cet, lalu memberi cet dan vernis. Tentu butuh keberanian untuk menangani bangunan tersebut. Di tengah gencarnya coronavirus, mereka tekun bekerja. Di sisi lain ini diuntungkan oleh karena gereja tidak digunakan untuk aktivitas beribadah selama adanya penanggulanan coronavirus ini. 
       Kira-kira enam tahun lalu menara lonceng ini juga sudah dirawat.  Lapisan-lapisan besi membutuhkan penangangan berkala sehingga karat-karatnya dibersihkan. Hasilnya kelihatan manis. Kendati dari kejauhan tidak kelihatan detil, namun kegagahan ornamen itu membuat decak kagum.                 Lonceng gereja ini berbunyi secara rutin tiap pagi menjelang ada perayaan ekaristi (pk 05.00), lalu pk 12.00 dan kemudian pk 18.00. Kalau sore ada misa seperti hari Sabtu atau Minggu maka dilonceng satu jam sebelum  perayaan ekaristi dimulai. Lebih dari itu malah kalau ada misa requiem, maka lonceng itu juga dibunyikan.  
foto by bambang
        Mas Turyanto, koster gereja ketika dikonfirmasi bagaimana membunyikan lonceng Gereja itu berat atau ringan, mengatakan, "Oh itu sangat ringan.! Cukup sekali pencet lonceng sudah berdentang." Tenyata memang cukup memencet tombol lalu lonceng berdentang. Bunyi dentang itu berlangsung 3 menit. "Itu cukup untuk doa angelus." katanya sambil membersihkan bangku-bangku dengan lap yang sudah dicampur dengan cairan disinfektan guna mengurangi penyebaran coronavirus. 
foto by eltoro
        Selama kejadian ini, sesuai dengan surat gembala dan kemudian disusul dengan surat edaran dari Keuskupan Purwokerto, bahwa umat dihimbau untuk tidak menghadiri kerumunan masa. Salah satunya adalah kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara privat oleh imam dan umat mengikuti secara online atau streaming. Kegiatan pekan suci juga dilaksanakan di rumah masing-masing. Sesuai anjuran pastoral liturgi pekan suci dalam masa krisis, yang dikeluarkan oleh konggergasi liturgi Roma, sangat dimungkinkan tetap dilaksanakan perayaan pekansuci tanpa dihadiri oleh umat. Ini dilakukan demi menjunjung keselamatan banyak orang. 

      Di tengah perjuangan untuk melawan coronavirus ini, gereja sungguh berterimakasih atas tangan-tangan pekerja borongan ini. Juga semua pihak yang memberikan dukungan terutama tangan-tangan penuh kasih untuk perawatan gedung gereja ini.
Kelak ketika bagunan ini digunakan kembali sebagai tempat beribadah, rasa cinta akan makin besar;  Moga kerinduan yang selama ini ditahan akhirnya dapat dicurahkan dengan selesainya masa darurat coronavirus. 

sumber foto: bambang,  

No comments