Latest News

'

Renungan 20 Desember 2018, Luk 1:26-38


Kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu".

Injil hari ini mewartakan kisah tentang berbaliknya sejarah dunia. Dari dunia yang penuh dosa menjadi tertebus; dari dunia yang gelap dan kelam menjadi terang dan penuh kemuliaan Allah. Siapa dan apa yang membuat titik balik sejarah dunia ini?

Titik balik sejarah dunia ini dimulai dari Nazaret, kota yang tersembunyi, kepada seorang perawan yang sedang bertunangan yaitu Maria. Ia hanyalah seorang gadis yang bersahaja namun dipenuhi rahmat, artinya segala kemurahan Allah dianugerahkannya sehingga ia akan memiliki lebih banyak hal dari pada yg sudah ia miliki. Dia diberi Roh Kudus dan kuasa Allah akan menaunginya supaya ia menjadi seorang ibu dari Anak Allah. 

Maria "terkejut" mendengar berita ini. Bagaimana hal itu bisa terjadi karena aku belum menikah? Setelah dijelaskan bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah yang akan menjadikan Anak itu, Maria dalam lompatan iman yang besar berkata "YA". Ia menyediakan dirinya untuk menjadi ibu Yesus. 

Mulai saat itulah misteri inkarnasi terjadi. Sabda menjadi daging dan tinggal di antara manusia. Ia sama dengan kita kecuali dalam hal dosa. Sejarah mengalami titik balik. Dunia diselamatkanNya. Sang Penebus datang di tengah-tengah kita. 

Seperti Maria melahirkan Kristus, kita juga dipanggil untuk melahirkan Kristus dalam kehidupan kita agar dunia diselamatkanNya. Untuk itu kita harus berani berkata YA tanpa syarat. Maka bagi kita yang sering malas, tidak mau terlibat, hanya tukang komentar, inilah saatnya untuk membaharui janji dengan bantuan dan teladan Maria. Maria tidak pernah merasa diri sebagai yang hanya tukang diperintah tapi selalu bersedia menjawab YA. Kesediaanya itulah yang  membuat dunia tidak akan pernah selalu sama. Dunia akan diperbaharui oleh orang-orang yang selalu bersedia untuk berbuat baik. Bersediakah aku berbuat baik seperti Maria itu? 

(Rm Y. Suratman)

No comments